![]() |
Gambar : Antara News |
Ketua Bawaslu Kulonprogo, Marwanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan audiensi dengan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kulonprogo. "Kerukunan di antara pemeluk agama di tengah masyarakat Kulonprogo akan menciptakan kondisi yang harmonis," ujarnya di Kulonprogo, dikutip dari Harian Jogja (23/6/2024).
Menurut Marwanto, suasana harmonis sangat penting untuk menekan kerawanan. "Jika suasana harmonis terpelihara, kerawanan dapat ditekan seminimal mungkin. Artinya, meski dalam suasana kompetisi memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati di Kulonprogo, maka potensi konflik akan rendah," katanya.
Marwanto menambahkan bahwa suasana harmonis juga sangat membantu tugas pengawasan. "Peran FKUB sangat strategis untuk menciptakan pilkada yang sejuk dan damai, sehingga berjalan lancar. Suasana harmonis akan menjadikan kontestasi yang terjadi tidak terlalu keras, sehingga potensi pelanggaran kami yakini akan rendah," jelasnya.
Dukungan FKUB untuk Pilkada Berintegritas
Ketua FKUB Kulonprogo, Surahmanto, menyatakan dukungan penuh terhadap Bawaslu Kulonprogo dalam menciptakan Pilkada yang berintegritas. "Kami mendukung Bawaslu Kulonprogo untuk menciptakan Pilkada yang berintegritas, tidak banyak pelanggaran, dan minim politik uang," tegasnya.
FKUB Kulonprogo juga berkomitmen untuk menjaga kerukunan antar pemeluk agama selama menjelang pelaksanaan Pilkada dan berusaha menekan praktik politik uang serendah mungkin. "Semua agama punya pandangan yang sama, amanah itu tidak untuk dijualbelikan. Ia datang dari lubuk hati para pemilih yang akan menjatuhkan mandatnya pada pemimpin yang diyakini punya kualitas dan integritas," tambah Surahmanto.
Langkah Bawaslu Kulonprogo yang melibatkan tokoh agama sebagai pionir dalam menciptakan kerukunan ini diharapkan dapat menciptakan Pilkada yang damai dan kondusif, sehingga masyarakat Kulonprogo dapat memilih pemimpin mereka dengan tenang dan tanpa tekanan.
Dengan adanya kerja sama ini, Bawaslu Kulonprogo optimis bahwa Pilkada 2024 di Kulonprogo akan berjalan lancar dan aman. Peran aktif tokoh agama dalam menjaga kerukunan diharapkan mampu menurunkan potensi konflik serta pelanggaran, sehingga menciptakan iklim politik yang sehat dan demokratis.