TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Belajar Mengelola Sampah di Zona Pengolahan Sampah Taman Pintar Jogja

Gambar : Taman Pintar


Jogjaterkini.id - Yogyakarta, atau yang sering dikenal dengan sebutan Jogja, saat ini tengah menghadapi masalah serius terkait pengelolaan sampah. Pasca penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, kapasitas tempat pembuangan sampah di kota ini menjadi sangat terbatas. Hal ini memaksa masyarakat untuk mulai mengelola sampah sejak dari rumah. Namun, banyak di antara mereka yang masih belum memahami cara pengolahan sampah rumah tangga yang efektif.

Sebagai solusi atas permasalahan ini, Taman Pintar menawarkan sebuah alternatif edukatif yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain menjadi pusat pembelajaran sains bagi anak-anak, Taman Pintar kini memiliki Zona Pengolahan Sampah yang bisa diakses secara gratis oleh pengunjung. Zona ini terletak di sisi barat Gedung Oval, tepatnya di sebelah utara Perpustakaan Taman Pintar.

Zona Pengolahan Sampah di Taman Pintar

Zona Pengolahan Sampah di Taman Pintar Yogyakarta merupakan hasil kerjasama dengan Resource Recovery and Waste Utilization (RRWM) PIAT UGM. Resmi dibuka pada 20 Mei 2019, zona ini dibangun untuk memberikan edukasi tentang pengolahan sampah organik kepada masyarakat. Dalam zona ini, pengunjung bisa belajar berbagai metode pengolahan sampah yang mudah dan sederhana.

Terdapat empat metode utama yang diperkenalkan di Zona Pengolahan Sampah, yaitu biopori, komposter komunal, cacing, dan lalat tentara hitam atau Black Soldier Fly (BSF). Setiap metode dilengkapi dengan papan informasi yang menjelaskan proses pengolahan sampah organik yang digunakan.

Metode Pengolahan Sampah Organik

1. Biopori dan Komposter Sampah Organik

Di zona ini, pengunjung bisa mempelajari pengolahan sampah organik menggunakan biopori dan komposter. Pengomposan adalah proses penguraian sampah organik menjadi kompos atau pupuk padat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme pengurai seperti bakteri, jamur, dan serangga. Ada berbagai cara untuk melakukan pengomposan, mulai dari lubang tanah untuk area luas, lubang biopori untuk lahan terbatas, komposter untuk lahan sempit, hingga bak kompos komunal untuk pengomposan secara kelompok.

2. Black Soldier Fly (BSF)

Metode ini memperkenalkan Lalat Tentara Hitam atau Black Soldier Fly (BSF) sebagai salah satu cara efektif untuk mengurai sampah organik. BSF dikenal sebagai lalat yang bersih karena tidak memakan sisa makanan manusia. Namun, larva BSF atau yang dikenal sebagai maggot, sangat efektif dalam menguraikan sampah organik karena mereka sangat rakus selama masa pertumbuhannya. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah organik, tetapi juga menghasilkan produk sampingan yang bermanfaat seperti pupuk organik.

Manfaat dan Harapan

Dengan adanya Zona Pengolahan Sampah di Taman Pintar, diharapkan masyarakat Jogja dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah. Edukasi yang diberikan di zona ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengolah sampah organik, sehingga masalah keterbatasan tempat pembuangan sampah dapat teratasi.

Selain memberikan solusi atas permasalahan sampah, zona ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan. Dengan demikian, Taman Pintar tidak hanya berfungsi sebagai pusat pembelajaran sains, tetapi juga sebagai pusat edukasi lingkungan yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Penutup

Masalah sampah di Yogyakarta memang tidak bisa diselesaikan secara instan. Namun, dengan langkah-langkah edukatif seperti yang dilakukan oleh Taman Pintar, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam mengelola sampah rumah tangga. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dengan mulai mengelola sampah dari rumah, demi Yogyakarta yang lebih bersih dan hijau.

Ketik kata kunci lalu Enter

close
banner pasang iklan 970x90 pewarta network