TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Dispar Bantul Siapkan Restorasi Gumuk Pasir Parangtritis Menjadi Wisata Premium

 

Dispar Bantul Siapkan Restorasi Gumuk Pasir Parangtritis Menjadi Wisata Premium
Gambar : Harian Jogja


Jogjaterkini.id - Gumuk pasir Parangtritis, yang dahulu membentang seluas 417 hektare pada tahun 1976, kini hanya tersisa 17 hektare. Penurunan drastis ini memicu berbagai upaya restorasi, termasuk rencana mengubah gumuk pasir tersebut menjadi kawasan wisata premium. Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Yuli Hernadi, memberikan penjelasan lengkap mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk menyelamatkan salah satu keajaiban alam ini.

Yuli Hernadi menjelaskan bahwa gumuk pasir Parangtritis terbagi dalam tiga zona: zona inti, zona penyangga, dan zona noninti. "Zona inti yang akan mengalami restorasi memiliki luasan sekitar 17-20 hektare, mencakup area dari Pantai Pelangi hingga Pantai Tall Wolu," jelasnya saat ditemui wartawan di Srigading, Sanden, Bantul, pada Rabu (24/7/2024).

Dalam upaya restorasi ini, zona inti gumuk pasir akan dibatasi dan tidak akan ada aktivitas apapun di dalamnya. Hal ini bertujuan agar gumuk pasir tidak mengalami kerusakan lebih lanjut akibat berbagai kegiatan manusia. "Di zona inti nantinya tidak ada aktivitas apa pun, sehingga gumuk pasir itu akan kita kembalikan seperti semula, tanpa vegetasi," tegas Yuli.

Proses restorasi juga akan menghilangkan jalan aspal dan tempat parkir wisata jip hingga pedagang yang berada di zona inti. Dispar telah menyiapkan jalur baru untuk jip dan lokasi baru bagi para pedagang. "Nanti pariwisata (Dispar) bertugas untuk membuatkan jalur jip yang sudah ada. Jadi nanti akan kita pindahkan lalu menata pedagang-pedagangnya," tambahnya.

Setelah restorasi selesai, kawasan gumuk pasir Parangtritis akan dikembangkan menjadi tempat wisata premium. Wisatawan harus berjalan kaki untuk masuk ke zona inti dan jumlah pengunjung akan dibatasi untuk melindungi gumuk pasir. "Setelah restorasi, nanti kita buatkan wisata yang premium. Jadi ketika mau melihat gumuk pasir ya harus jalan kaki dan itu dibatasi pengunjungnya," jelas Yuli.

Saat ini, proses pemasangan tanda zona inti gumuk pasir telah dilakukan, dan penebangan vegetasi direncanakan berlangsung tahun depan. "Tahun 2025 mulai penebangan, bukan merusak lingkungan, tapi kalau tidak ditebang nanti merusak pergerakan gumuk pasir," ungkapnya.

Dengan upaya restorasi ini, diharapkan gumuk pasir Parangtritis dapat kembali seperti semula dan menjadi destinasi wisata yang lebih terjaga kealamiannya.

Sumber : Detik

Ketik kata kunci lalu Enter

close
banner pasang iklan 970x90 pewarta network