Gambar : RRI |
Jogjaterkini.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul mengumumkan bahwa pekan depan, salah satu dari tiga modul di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Dingkikan, Argodadi, Sedayu, akan siap dioperasionalkan. Modul 1 yang akan segera berfungsi ini diharapkan mampu mengolah hingga 20 ton sampah dari seluruh wilayah Kabupaten Bantul.
Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, menyampaikan bahwa persiapan untuk pengoperasian Modul 1 telah mencapai tahap akhir. “Berbagai persiapan telah kami lakukan, termasuk penyambungan listrik dan penyesuaian instalasi di Modul 1,” ujarnya, Kamis (11/7/2024). “Selain itu, sebanyak 18 petugas telah menjalani pelatihan intensif di pusat pelatihan Sokowaten, Banguntapan, dan pekan depan mereka siap mulai bertugas di Modul 1,” tambahnya.
Bambang juga menjelaskan bahwa target pengoperasian Modul 1 pada pertengahan Juli 2024 bertujuan untuk mengatasi permasalahan pengolahan sampah di wilayah barat Bantul. “Dengan dioperasionalkannya Modul 1, kami harapkan masalah sampah di Bantul bagian barat dapat teratasi secara signifikan,” katanya optimistis.
Lebih jauh, Bambang mengungkapkan bahwa TPST Dingkikan akan berfungsi sebagai tambahan dari fasilitas pengolahan sampah lainnya di Bantul, seperti ITF Bawuran, ITF Modalan, dan ITF Niten. TPST Dingkikan akan menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengubah sampah menjadi keripik bahan bakar yang dapat digunakan sebagai pengganti batubara. Keripik bahan bakar ini akan diambil oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), pabrik semen yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah.
“Kami telah menjalin kerja sama dengan PT SBI untuk pengambilan keripik bahan bakar dari TPST Dingkikan. Harapannya, ini akan menjadi solusi bagi permasalahan sampah di Bantul,” jelas Bambang.
Pengoperasian Modul 1 di TPST Dingkikan merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menangani persoalan sampah yang semakin kompleks. Dengan dukungan teknologi RDF dan kerjasama dengan industri, diharapkan pengolahan sampah di Bantul dapat berjalan lebih efisien dan berkelanjutan, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
Sumber : Harian Jogja