TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Cekcok Usai Tirakatan, Warga Bantul Terluka Akibat Panggilan Nama "Gepeng"

 

Gambar : Freepik


Jogjaterkini.id - Sebuah insiden tragis terjadi di wilayah Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, pada Jumat malam (16/8/2024). Seorang pria berinisial A (28) menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh SR, yang tidak lain adalah tetangganya sendiri. Kejadian ini dipicu oleh hal yang tampaknya sepele—panggilan nama "Gepeng".

Menurut informasi yang diperoleh dari AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Kasi Humas Polres Bantul, peristiwa tersebut terjadi seusai warga setempat menggelar acara tirakatan sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, para pemuda sedang bergotong-royong membersihkan lokasi acara dan mengambil foto bersama sebagai penutup kegiatan.

Di saat yang bersamaan, A melintas di lokasi dengan berboncengan bersama temannya, CA. A kemudian memanggil temannya yang bernama Novan dengan sebutan "Gepeng". Tanpa disangka, SR yang berada di lokasi merasa tersinggung. Ia mengira panggilan tersebut ditujukan padanya dan menganggap A tidak sopan. Perasaan tersinggung ini memicu tindakan kekerasan yang berujung pada pembacokan.

"Pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan sebilah pisau dan membacok korban di bagian kepala, hingga juga mengenai speedometer motor yang dikendarai korban," ujar AKP Jeffry dalam keterangannya. Akibat kejadian tersebut, A mengalami luka serius dan harus mendapatkan 7 jahitan di kepala serta 6 jahitan di bawah ketiak kiri.

Setelah pembacokan terjadi, dua kakak A yang berada di lokasi segera memukuli SR. Namun, hingga saat ini, korban belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Menurut AKP Jeffry, hal ini kemungkinan disebabkan oleh hubungan kedekatan antara pelaku dan korban yang merupakan tetangga. Polisi pun siap memfasilitasi penyelesaian kasus ini secara kekeluargaan jika kedua belah pihak menghendakinya.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga komunikasi dan saling menghargai, terutama dalam lingkungan masyarakat yang dekat. Meskipun awalnya dianggap sebagai candaan, panggilan nama yang tidak tepat bisa memicu ketegangan dan bahkan berujung pada kekerasan yang tidak diinginkan. Pihak kepolisian berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa harus menambah konflik di antara warga setempat.

Sampai berita ini diturunkan, kondisi korban sudah mulai membaik setelah mendapatkan perawatan di PKU Gamping. Namun, insiden ini meninggalkan luka yang tidak hanya fisik, tetapi juga emosional, bagi semua pihak yang terlibat.

Sumber : Harian Jogja

Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network
Advertisement
pasang iklan media online nasional pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter

close
pasang iklan media online nasional pewarta network