Pemerintah Kota Yogyakarta Gelar Imunisasi Massal Japanese Encephalitis untuk 82 Ribu Anak (Ist) |
Jogjaterkini.id - Dalam upaya menjaga kesehatan anak-anak di wilayahnya, Pemerintah Kota Yogyakarta telah meluncurkan program imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yang berlangsung mulai 3 September hingga 31 Oktober 2024. Program ini menargetkan 82 ribu anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun untuk mendapatkan vaksinasi yang bertujuan mencegah penyebaran virus yang berpotensi menyebabkan radang otak tersebut.
Emma Rahmi Aryani, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari program nasional yang dilaksanakan di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "DIY merupakan wilayah endemik nyamuk Culex, perantara virus Japanese Encephalitis. Sehingga vaksinasi JE menjadi langkah pencegahan yang krusial, terutama karena hingga saat ini belum ditemukan obat yang secara spesifik dapat menyembuhkan penyakit ini," ujarnya dalam acara Pencanangan Imunisasi JE di Hotel Jambuluwuk, Yogyakarta, Selasa (3/9/2024).
Meskipun belum ada temuan kasus infeksi JE di Kota Yogyakarta, Emma menekankan pentingnya vaksinasi ini. "Dari 13 sampel suspek yang diperiksa, semuanya menunjukkan hasil negatif. Namun, imunisasi JE tetap harus dilakukan secara serentak di 18 puskesmas, sekolah, serta kantor kemantren dan kelurahan selama dua bulan ke depan," jelasnya.
Program vaksinasi ini bersifat inklusif tanpa syarat administrasi khusus, asalkan anak-anak berada dalam rentang usia yang ditetapkan dan dalam kondisi sehat. "Siapa saja bisa mendapatkan vaksinasi ini secara gratis. Stok vaksin JE aman dan mencukupi, dan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) juga sangat kecil, sehingga vaksin ini dipastikan aman," lanjutnya. Setelah periode vaksinasi massal ini, imunisasi JE akan menjadi bagian dari program imunisasi rutin bagi anak-anak minimal usia 10 bulan.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, turut menyuarakan pentingnya partisipasi masyarakat dalam program ini. "Kami mengimbau kepada semua orang tua yang memiliki anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk segera membawa anak-anak mereka ke puskesmas, kelurahan, kemantren, atau sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan. Target kami adalah mencapai minimal 95 persen cakupan imunisasi di Kota Yogyakarta," katanya.
Sugeng juga mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat serta kebersihan lingkungan sebagai langkah pencegahan tambahan terhadap penyakit. "Mari kita dukung dan sukseskan program ini, demi kesehatan anak-anak kita," tambahnya.
Dukungan dari masyarakat juga mulai terlihat. Salah satu orang tua, Meirina Erly, yang telah membawa anaknya untuk imunisasi JE, mengajak orang tua lain untuk tidak ragu mengikuti program ini. "Alhamdulillah, anak saya, Tama, sudah mendapat imunisasi JE. Semoga selalu sehat. Saya juga mengajak para orang tua lainnya untuk bersama-sama menyukseskan imunisasi JE ini agar anak-anak kita terlindungi dari berbagai penyakit, termasuk radang otak yang disebabkan virus Japanese Encephalitis," tuturnya.
Dengan program imunisasi ini, Pemerintah Kota Yogyakarta berharap dapat mencegah penyebaran virus Japanese Encephalitis secara efektif, sekaligus memastikan bahwa anak-anak di wilayahnya terlindungi dari risiko penyakit yang berbahaya ini.
Sumber : Portal Berita Pemkot Jogja