![]() |
Gambar : Harian Jogja |
Jogjaterkini.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah investor pasar modal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sepanjang tahun 2024, jumlah investor di wilayah ini mencapai 229.855, meningkat sebesar 23,10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dilansir dari Tribun Jogja Kepala Kantor Perwakilan BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza, mengungkapkan kegembiraannya atas capaian tersebut. "Kami sangat senang karena target kami, pertumbuhan investor di tahun 2024 bertumbuh sebanyak 40.000 investor telah terlampaui. Selama tahun 2024 lalu, jumlah investor DIY bertumbuh total sebanyak 43.138 investor," katanya dalam keterangan pers, Senin (20/01/2025).
Memasuki tahun 2025, BEI Yogyakarta menargetkan penambahan 50.000 investor baru. Irfan optimis bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia masih sangat kuat.
"Kami optimis pasar modal di Indonesia masih dipercaya dan masih menarik di mata masyarakat, khususnya calon-calon investor yang ingin berinvestasi," tambahnya.
Optimisme ini diperkuat oleh tren positif yang terjadi di pasar modal nasional, yang diyakini juga akan berimbas pada pertumbuhan pasar modal di DIY dan sekitarnya.
Untuk mencapai target tersebut, BEI Yogyakarta akan menggencarkan edukasi terkait pasar modal di berbagai kalangan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kampanye "Aku Investor Saham" yang akan dijalankan secara masif.
Selain itu, BEI Yogyakarta akan bersinergi dengan Galeri-galeri Investasi BEI yang tersebar di DIY guna memperluas jangkauan edukasi kepada masyarakat.
Data BEI Yogyakarta menunjukkan bahwa investor pasar modal di DIY didominasi oleh kelompok usia 31-40 tahun dengan persentase sebesar 28,63 persen. Kelompok usia muda juga memiliki kontribusi besar, yaitu usia 18-25 tahun sebesar 26,33 persen, diikuti usia 26-30 tahun sebesar 24,69 persen. Sisanya, 20,35 persen, berasal dari investor berusia 41 tahun ke atas.
Dari segi profesi, investor terbesar berasal dari kalangan pegawai swasta dengan persentase 37,74 persen. Posisi berikutnya ditempati oleh pelajar dan mahasiswa sebesar 20,12 persen, menunjukkan tingginya minat generasi muda dalam berinvestasi.
Dengan pertumbuhan signifikan ini, BEI Yogyakarta berharap dapat terus menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu sarana investasi jangka panjang. Sinergi antara edukasi dan inovasi diyakini menjadi kunci utama dalam mendorong pencapaian target 2025.