![]() |
Gambar Ilustrasi : Freepik |
Jogjaterkini.id - Seekor ular sanca kembang berukuran tiga meter berhasil dievakuasi oleh tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, setelah dilaporkan terjebak di sebuah kandang ayam milik warga di Blawong 1, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Bantul.
Insiden ini terjadi pada Selasa (15/4/2025) pagi, ketika seorang warga bernama Juzairi bermaksud memberi makan ayam di kandangnya sekitar pukul 07.30 WIB. Namun, ia justru dibuat terkejut dengan kehadiran seekor ular besar yang tidak bisa keluar dari kandang.
“Ular itu posisinya tidak bisa keluar dari kandang ayam,” ujar Kepala Bidang Damkarmat BPBD Bantul, Irawan Kurnianto dikutip dari DetikJogja.
Melihat kondisi yang mengancam, Juzairi memilih untuk tidak mengambil risiko dan langsung menghubungi petugas BPBD Bantul. Tim yang terdiri dari 10 personel kemudian diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
“Evakuasinya tidak lama, jadi ular itu tidak bisa keluar kandang karena perutnya nyangkut. Perutnya membesar karena sudah memangsa satu ekor ayam,” jelas Irawan.
Meskipun tergolong tidak berbisa, Irawan menegaskan bahwa ukuran ular sanca tersebut cukup besar dan berpotensi membahayakan, terutama jika merasa terancam. Ia menyebut bahwa ular tersebut termasuk dalam jenis sanca kembang yang kerap ditemukan di wilayah pemukiman yang berdekatan dengan area persawahan atau kebun.
“Untuk ularnya itu ular jenis sanca kembang dengan panjang sekitar tiga meter,” terangnya.
Fenomena kemunculan ular di permukiman warga bukan hal baru, terutama ketika musim hujan atau saat habitat alaminya terganggu. Perubahan ekosistem dan keberadaan sumber makanan seperti ayam, tikus, dan hewan kecil lainnya menjadi pemicu utama ular masuk ke lingkungan warga.
Irawan pun mengimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan dan kerapian lingkungan, sebagai langkah preventif agar area tempat tinggal tidak menjadi habitat ideal bagi reptil liar.
“Jika masyarakat menemukan ular atau satwa liar yang berbahaya segera menghubungi petugas damkar BPBD Bantul di nomor 0274-6462100 atau melalui call center 112,” imbaunya.
Langkah cepat dan responsif dari BPBD Bantul ini kembali menunjukkan pentingnya kolaborasi antara warga dan petugas dalam menjaga keselamatan serta keamanan lingkungan, terutama dari potensi ancaman satwa liar yang tak terduga.
Dengan semakin padatnya pemukiman serta perubahan iklim yang memengaruhi pergerakan hewan liar, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak ragu untuk meminta bantuan profesional apabila menemui situasi serupa.