![]() |
Gambar : Harian Jogja |
Jogjaterkini.id – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terus memperkuat langkah strategis dalam memberdayakan perempuan serta melindungi anak-anak Indonesia melalui perluasan program Ruang Bersama Indonesia (RBI). Dalam upaya ini, Kementerian PPPA menjajaki kerja sama erat dengan organisasi perempuan berbasis komunitas, termasuk Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah.
Dilansir dari https://beritaburung.news/ Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa Aisyiyah memiliki potensi besar sebagai mitra dalam memperluas jangkauan RBI. Arifah menilai, dengan akar yang kuat di masyarakat desa dan peran historisnya dalam pemberdayaan perempuan, Aisyiyah bisa menjadi penggerak penting dalam program ini.
"Muslimat dan Aisyiyah adalah kekuatan besar dalam penguatan perempuan dan anak Indonesia. Peran mereka di akar rumput sangat strategis," ujar Arifah dikutip dari https://beritaburung.news/ .
Tiga Fokus Utama Kementerian PPPA
Dalam kesempatan tersebut, Arifah juga memaparkan tiga program prioritas Kementerian PPPA saat ini. Pertama adalah penguatan Ruang Bersama Indonesia sebagai kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Anak (DRPA), yang sebelumnya telah menyentuh hampir 4.000 desa. Kedua, pengembangan pusat layanan terpadu seperti call center untuk kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ketiga, pembangunan sistem satu data berbasis desa yang memuat informasi komprehensif mengenai perempuan dan anak.
"RBI merupakan arahan langsung dari Presiden saat retreat kabinet di Magelang. Prinsipnya bukan membuat program baru, tetapi memperluas yang sudah berjalan," tambah Arifah.
Aisyiyah Siap Bersinergi
Ketua Umum PP Aisyiyah, Salmah Orbaniyah, menyambut baik ajakan kolaborasi dari Kementerian PPPA. Ia menegaskan bahwa misi RBI sejalan dengan visi Aisyiyah yang selama ini konsisten melakukan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, terutama di wilayah pedesaan.
"Aisyiyah sudah sejak lama bergerak di desa-desa. Kita lakukan pendampingan korban kekerasan, konsultasi, edukasi parenting lewat Gerakan Aisyiyah Cinta Anak, dan inisiatif pengembangan potensi desa," jelas Salmah.
Salmah juga menyampaikan kesiapan organisasinya untuk berperan aktif dalam format RBI yang baru. "Kalau Aisyiyah bisa terlibat, format teknisnya akan kita bicarakan lebih lanjut," tegasnya.
RBI dan Masa Depan Anak Bangsa
Program Ruang Bersama Indonesia sebelumnya telah diimplementasikan di sejumlah daerah seperti Banten, Gorontalo, Jambi, Kalimantan Selatan, Malang, dan NTT. Diharapkan, dengan kolaborasi bersama organisasi masyarakat seperti Aisyiyah, cakupan program ini bisa semakin luas dan efektif menyasar kelompok rentan.
Langkah kolaboratif ini juga menjadi bukti bahwa upaya perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan memerlukan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.