![]() |
Gambar : Idn Times Jogja |
Jogjaterkini.id– Pemerintah Kabupaten Bantul berencana menaikkan secara signifikan anggaran pembangunan infrastruktur pada tahun 2026. Anggaran tersebut diproyeksikan mencapai Rp180 miliar, atau meningkat tiga kali lipat dibanding alokasi pada 2025 yang sebesar Rp60 miliar.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan, lonjakan anggaran ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendorong pemerataan pembangunan antara wilayah pedesaan dan perkotaan.
"Kalau tahun ini anggaran sebesar Rp60 miliar, maka tahun 2026 yang kita rancang hari ini dan sudah kita persiapkan kita proyeksikan pembangunan infrastruktur pedesaan dan perkotaan itu sekitar Rp180 miliar, naik tiga kali lipat dari tahun ini," ujarnya.
Peningkatan alokasi dana ini tidak semata bersifat kuantitatif, namun juga strategis. Menurut Halim, kebutuhan pembangunan infrastruktur menjadi sangat mendesak untuk mendukung tumbuhnya ekonomi masyarakat, khususnya dalam skala lokal yang langsung menyentuh kebutuhan warga.
"Oleh karenanya kami telah merancang serangkaian program unggulan di antaranya adalah pembangunan infrastruktur baik di kawasan pedesaan maupun perkotaan agar infrastruktur yang kita bangun ini bisa merangsang pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
Kabupaten Bantul saat ini dihuni oleh hampir satu juta jiwa yang tersebar di 17 kecamatan, 75 kelurahan, dan 933 dusun. Sebaran penduduk yang luas itu membuat kebutuhan pembangunan infrastruktur menjadi semakin kompleks dan tidak bisa ditangani dengan pendekatan rutin tahunan semata.
Halim menekankan bahwa pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya telah menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat.
"Dari pembangunan infrastruktur itu langsung dampaknya bisa kita rasakan, sehingga pola seperti inilah yang akan terus kita bawa, sehingga pada tahun 2026 kita akan mempercepat pembangunan infrastruktur itu," kata Halim.
Beberapa proyek yang telah dan sedang dikerjakan menjadi gambaran dari visi pembangunan Pemkab Bantul. Dalam kesempatan terbaru, Bupati dan Wakil Bupati meresmikan proyek strategis seperti pembangunan ruas jalan Sindet–Plencing di Wukirsari, penyelesaian padat karya di 195 titik lokasi, serta penataan kawasan permukiman kumuh di Pedak Baru, Banguntapan.
"Dalam 100 hari ini kami telah mencanangkan dan menandai dengan beberapa peresmian proyek-proyek strategis yang merupakan representasi dari serangkaian program yang telah, sedang, dan akan dikembangkan di Bantul melalui penjabaran visi-misi yang berupa program-program unggulan," ungkap Halim.
Kebijakan penguatan infrastruktur ini menjadi salah satu prioritas pemerintahan Halim–Joko Purnomo untuk mewujudkan Bantul sebagai daerah dengan kualitas hidup yang lebih baik dan ekonomi yang lebih dinamis. Pemerintah daerah berharap, lonjakan anggaran ini tidak hanya berdampak pada pembangunan fisik semata, tetapi juga memperkuat konektivitas antarwilayah dan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Sumber : Harian Jogja