Jogjaterkini.id - Museum Affandi tak sekadar ruang pamer karya seni. Ia adalah saksi bisu perjalanan hidup dan kreativitas sang maestro lukis Indonesia, Affandi. Terletak di Jalan Laksda Adisucipto No. 167, Yogyakarta, museum ini menjadi salah satu destinasi budaya yang wajib dikunjungi, terutama bagi pecinta seni rupa, sejarah, dan arsitektur otentik Nusantara.
Warisan Seni Seorang Maestro
Museum ini dibangun di atas semangat pelestarian seni yang luar biasa. Affandi, yang dikenal luas karena gaya ekspresionisnya yang kuat dan emosional, memulai pembangunan Galeri I dengan dana pribadinya dari hasil penjualan lukisan. Bangunan ini akhirnya rampung pada 1962, namun baru diresmikan secara resmi pada 1974.
Perjalanan museum ini pun berlanjut dengan kehadiran Galeri II, III, dan IV. Galeri II diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan pada 1988, sedangkan Galeri III hadir atas inisiasi Yayasan Affandi dan dibuka oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tahun 2000. Sementara itu, Galeri IV difokuskan untuk memamerkan karya-karya dari keluarga Affandi.
Koleksi museum ini mencakup sekitar 300 karya Affandi, mulai dari lukisan cat air, pastel, cat minyak, hingga media-media lain yang menunjukkan kebebasan berekspresi yang menjadi ciri khasnya. Salah satu karya paling ikonik adalah potret dirinya sendiri (self-portrait) yang penuh nuansa emosional.
Tidak Hanya Tentang Affandi
Menariknya, Museum Affandi tidak hanya memajang karya sang maestro. Sejumlah karya dari seniman-seniman besar lain seperti S. Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, Popo Iskandar, Muchtar Apin, dan lainnya turut memperkaya koleksi yang ada.
Museum ini juga menjadi rumah bagi benda-benda pribadi Affandi seperti mobil Mitsubishi Gallant 1975, sepeda tua Reliegh, serta ruang tinggal yang pernah ia huni bersama keluarga. Semua ini menambah nilai historis dan emosional bagi pengunjung yang ingin menyelami sosok Affandi lebih dalam.
Arsitektur Bernilai Seni Tinggi
Salah satu hal paling mencolok dari Museum Affandi adalah arsitekturnya yang unik. Dirancang sendiri oleh Affandi, bangunan museum memiliki atap berbentuk daun pisang yang menjulur ke sisi Sungai Gajah Wong. Gaya ini mencerminkan kedekatan Affandi dengan alam serta pendekatan seni yang tak terikat konvensi.
Bukan hanya sebagai latar, bangunan museum itu sendiri sudah menjadi bagian dari karya seni yang bisa dinikmati secara visual. Unsur-unsur natural dan artistik berpadu harmonis, menjadikan setiap sudut museum layak untuk diabadikan.
Aktivitas Edukasi dan Interaksi Seni
Museum Affandi tak sekadar ruang pamer pasif. Tempat ini juga aktif mengadakan berbagai kegiatan edukatif, seperti lokakarya seni lukis, seminar kebudayaan, hingga pameran temporer yang menghadirkan seniman kontemporer.
Terdapat juga sanggar yang secara khusus dirancang untuk membina minat seni lukis anak-anak. Hal ini sejalan dengan visi Affandi untuk menjadikan seni sebagai bagian dari pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda.
Pemandangan Alam yang Memanjakan
Berlokasi di tepi Sungai Gajah Wong, Museum Affandi menawarkan lanskap alam yang indah dan asri. Keberadaan rooftop yang dapat diakses pengunjung menjadi salah satu spot favorit, karena dari sana, panorama sungai dan pepohonan hijau di sekelilingnya bisa dinikmati dengan leluasa.
Suasana sejuk dan tenang yang tercipta menjadikan museum ini bukan hanya tempat wisata edukatif, tetapi juga ruang kontemplasi dan relaksasi.
Fasilitas Pendukung Lengkap
Untuk menunjang kenyamanan pengunjung, Museum Affandi dilengkapi berbagai fasilitas, seperti:
-
Tur Terpandu: Tersedia baik secara gratis maupun berbayar, sesuai dengan durasi dan kedalaman materi. Tur ini sangat direkomendasikan bagi pengunjung yang ingin memahami filosofi dan kisah di balik karya-karya yang dipamerkan.
-
Kafe: Menyediakan makanan dan minuman untuk bersantai setelah menikmati koleksi seni.
-
Toko Suvenir: Menjual beragam cendera mata bernuansa seni, termasuk reproduksi lukisan, buku biografi Affandi, hingga kartu pos artistik.
-
Area Parkir Luas: Dapat menampung kendaraan roda dua dan empat, cocok untuk kunjungan keluarga atau rombongan pelajar.
Informasi Tiket dan Jam Operasional
Museum Affandi buka setiap Senin hingga Sabtu, pukul 09.00—16.00 WIB, dan tutup pada hari Minggu. Adapun tiket masuknya dibedakan sebagai berikut:
-
Wisatawan lokal: Rp50.000
-
Wisatawan asing: Rp100.000
-
Pelajar asing: Rp50.000
-
Pelajar dan mahasiswa lokal: Rp25.000
Dengan harga yang masih tergolong terjangkau, pengunjung akan memperoleh pengalaman budaya dan edukasi seni yang tak ternilai.
Penutup
Museum Affandi bukan sekadar tempat menyimpan lukisan. Ia adalah ruang hidup di mana seni, sejarah, dan kehidupan sang maestro menyatu dalam satu kompleks yang memikat. Keberadaannya menjadi penanda betapa seni dapat hidup, berkembang, dan diwariskan lintas generasi.
Bagi siapa pun yang mengunjungi Yogyakarta, Museum Affandi layak menjadi destinasi utama untuk meresapi kekayaan seni rupa Indonesia yang penuh warna dan jiwa.