![]() |
Gambar : JogjaKita |
Jogjaterkini.id - Bagi pencinta wisata alam dan spot unik untuk berfoto, destinasi satu ini patut masuk dalam daftar kunjungan saat liburan di Yogyakarta. Terletak di kaki Gunung Merapi, terdapat sebuah kawasan wisata yang menyuguhkan pemandangan deretan batu besar yang ditata menyerupai situs bersejarah Stonehenge di Inggris. Meski bukan situs asli, daya tarik dan atmosfernya berhasil memikat perhatian para pelancong, terlebih setelah viral di media sosial.
Wisata Alternatif Bernuansa Eropa
Dikenal dengan nama Stonehenge Cangkringan, tempat ini menyuguhkan suasana khas Eropa namun tetap menyatu dengan pesona alam pegunungan tropis Indonesia. Susunan batu-batu raksasa yang berdiri tegak di lahan seluas lebih dari 200 meter menciptakan lanskap yang fotogenik dan memikat. Tak heran jika banyak wisatawan menyebutnya sebagai Stonehenge-nya Jogja.
Keunikan lokasi ini tak hanya terletak pada desainnya yang menyerupai bangunan megalitikum terkenal di Inggris, tetapi juga karena latar belakang keberadaannya. Kawasan ini dibangun sebagai upaya pemberdayaan ekonomi warga Dusun Petung, Desa Kepuharjo, yang terdampak erupsi besar Gunung Merapi dan kini termasuk dalam zona rawan bencana III. Dengan memanfaatkan lahan yang tidak lagi dihuni, masyarakat setempat menciptakan tempat wisata kreatif yang mampu mendongkrak perekonomian lokal.
Pesona Gunung Merapi di Waktu Terbaik
Mengunjungi Stonehenge Cangkringan pada pagi hari menjadi waktu yang paling direkomendasikan. Di saat itu, kabut belum menyelimuti lereng Merapi dan cuaca cenderung cerah. Jika beruntung, pengunjung dapat menyaksikan gagahnya puncak Gunung Merapi dari kejauhan, memberikan sensasi visual yang dramatis dan menakjubkan.
Seiring matahari mulai tinggi, kabut perlahan turun dan menutupi sebagian besar area gunung. Namun, suasana tersebut justru menambah kesan magis dari destinasi ini. Tak heran, lokasi ini kerap dijadikan latar foto prewedding, syuting video, hingga unggahan media sosial yang estetis.
Fasilitas dan Akses Lokasi
Berlokasi di Kecamatan Cangkringan, Sleman, tepatnya di Dusun Petung, Stonehenge Jogja satu kawasan dengan destinasi lain yang tak kalah menarik, yakni The Lost World Castle. Harga tiket masuk pun cukup terjangkau, yakni Rp10.000 per orang. Pengunjung bisa menjelajahi area bebatuan dan memotret setiap sudutnya tanpa batasan waktu tertentu.
Namun, akses menuju lokasi memerlukan kendaraan pribadi karena belum tersedia transportasi umum langsung ke lokasi. Mengingat medan yang cukup menantang dan sebagian jalur berupa jalan berbatu, disarankan menggunakan layanan jeep wisata yang banyak tersedia di kawasan Kaliurang. Jeep tersebut tak hanya memudahkan perjalanan, tetapi juga memberikan pengalaman petualangan tersendiri saat melintasi area bekas lahar Merapi.
Rute Menuju Lokasi
Dari pusat Kota Yogyakarta, perjalanan menuju Stonehenge Cangkringan memakan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer. Rute yang dapat dilalui adalah melalui Jalan Kaliurang, menuju kawasan Kaliadem, lalu masuk ke wilayah Bebeng hingga tiba di Dusun Petung. Sebagai penanda, pengunjung dapat melewati Kopi Merapi dan melanjutkan perjalanan ke arah timur mengikuti papan petunjuk yang sudah tersedia di sepanjang jalan.
Destinasi Edukatif dan Instagramable
Lebih dari sekadar tempat berswafoto, Stonehenge Cangkringan juga menyimpan nilai edukatif mengenai mitigasi bencana dan pemulihan pasca-erupsi Merapi. Lokasi ini menjadi bukti kreativitas masyarakat dalam mengelola potensi wilayah yang sebelumnya terdampak bencana, sekaligus menyulapnya menjadi tempat yang bernilai ekonomi tinggi.
Bagi Anda yang ingin menikmati sensasi wisata alam bernuansa luar negeri tanpa harus keluar dari Indonesia, Stonehenge ala Jogja ini layak untuk dijelajahi. Jangan lupa siapkan kamera terbaik dan datang lebih awal untuk mendapatkan cahaya alami terbaik saat memotret panorama yang memesona.