Gambar : Antara Jogja |
JogjaTerkini.id - Dinamika politik di Kota Yogyakarta semakin memanas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hingga saat ini, sembilan nama telah mengambil formulir pendaftaran calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta melalui DPC PDI Perjuangan. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto, menyatakan bahwa para calon tersebut dipersilakan untuk mulai melakukan sosialisasi kepada publik.
"PDI Perjuangan tentu nanti melakukan survei untuk melihat sosok yang dipilih dan dipercaya masyarakat Yogyakarta. Tentu saja nanti ada kerjasama politik, hal yang pasti tidak semata survei saja, kita rekam banyak harapan masyarakat lewat beragam kanal saluran dan kelompok masyarakat, berdialog bersama ibu-ibu PKK misalnya, ini kita serap juga," ungkap Eko Suwanto pada Kamis, 27 Juni 2024.
Menurut Eko, PDI Perjuangan Yogyakarta ke depan akan memastikan terbukanya peluang kerjasama politik bersama seluruh elemen masyarakat. Ia menekankan bahwa Yogyakarta membutuhkan kepemimpinan yang mampu menggerakkan energi bersama rakyat untuk membawa kesejahteraan bagi semuanya. Semangat anti korupsi dan gotong royong menjadi kunci utama dalam pengelolaan Yogyakarta ke depan.
"Antikorupsi dan merakyat serta mampu menumbuhkan semangat gotong royong penting dalam mengelola Yogyakarta ke depan. Sudah cukup satu Walikota Yogyakarta yang beberapa tahun lalu ditangkap KPK, jangan lagi terulang," tambah Eko Suwanto.
Dengan adanya sembilan calon yang sudah mengambil formulir, PDI Perjuangan berharap dapat menemukan pemimpin yang sesuai dengan aspirasi masyarakat. Proses seleksi dan survei akan dilakukan secara transparan untuk memastikan bahwa calon yang diusung benar-benar mewakili harapan warga Yogyakarta.
Lebih lanjut, Eko menegaskan pentingnya kerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat dalam proses ini. "Kami akan terus berdialog dengan berbagai kelompok masyarakat untuk menyerap aspirasi dan harapan mereka. Kami juga membuka diri untuk masukan dan kritik yang konstruktif demi kebaikan Yogyakarta ke depan," ujarnya.
Sumber : Harian Jogja