TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Disdikpora DIY Evaluasi Tiga SMA yang Kekurangan Murid pada PPDB 2024

 

Disdikpora DIY Evaluasi Tiga SMA yang Kekurangan Murid pada PPDB 2024
Gambar : Kumparan

Jogjaterkini.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengevaluasi tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mengalami kekurangan murid pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Tiga SMA yang akan dievaluasi adalah SMA 1 Rongkop di Gunungkidul, SMA 1 Kokap, dan SMA 1 Samigaluh di Kabupaten Kulon Progo. Menurut Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya, ketiga sekolah tersebut telah mengalami kekurangan murid selama tiga tahun berturut-turut.

Prediksi Kekurangan Murid

Didik Wardaya mengungkapkan bahwa kekurangan murid di tiga sekolah tersebut sebenarnya telah diprediksi sejak awal. "PPDB (SMA) sudah selesai. Kalau SMA kekurangan murid sudah kita prediksi di awal, ya masih ada di SMA Rongkop, SMA 1 Samigaluh, dan SMA Kokap. Kita sudah prediksi kalau akan kekurangan murid," jelas Didik saat dihubungi pada Senin (1/7/2024).

Alasan Geografis dan Pilihan Siswa

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kekurangan murid di ketiga sekolah tersebut adalah letak geografisnya. "Kokap dan Samigaluh itu kan di atas bukit, jadi ada sebagian siswa memilih sekolah yang berada di bawah bukit karena lebih mudah diakses," ujar Didik. Selain itu, pada PPDB kali ini, siswa diberikan keleluasaan untuk memilih tiga pilihan sekolah, yang turut mempengaruhi distribusi murid.

Evaluasi dan Solusi

Disdikpora DIY berencana untuk melakukan evaluasi terkait hal ini. "Hampir dua rombel makanya kita perlu melakukan evaluasi apakah ke depan mengurangi rombel," kata Didik. Ia juga menyebutkan bahwa jumlah populasi anak-anak usia SMP yang lebih sedikit dibandingkan dengan kuota di sekolah menjadi penyebab lainnya. "Secara umum populasinya sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kursinya," tambahnya.

Untuk mengatasi kekurangan murid di masa mendatang, Disdikpora DIY mempertimbangkan beberapa langkah, termasuk pengurangan jumlah rombel dan peninjauan ulang jurusan yang tersedia di sekolah-sekolah tersebut. "Ke depan bisa buka tutup jurusan kan memungkinkan, maka itu bentuk evaluasi, tetapi harus mengikuti atau mempertimbangkan alat pendukungnya kalau ganti jurusan itu yang kita evaluasi," tutup Didik.

Sumber : Kompas

pasang iklan banner 1045x250 pewarta network
pasang iklan banner 1045x250 pewarta network
pasang iklan banner 1045x250 pewarta network

Ketik kata kunci lalu Enter