Gambar : Olenas.id |
Jogjaterkini.id — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta kembali menggelar Olimpiade Demokrasi, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkat SMA/SMK sederajat di kota ini. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan pemahaman serta partisipasi generasi muda dalam proses demokrasi, menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 yang akan datang.
Menurut panitia penyelenggara, Dendy Raditya Atmosuwito, Olimpiade Demokrasi ini terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama adalah babak penyisihan berupa pengumpulan esai dari seluruh peserta. "Pengumuman 20 besar seleksi esai akan diumumkan pada 30 September 2024 mendatang," ujar Dendy saat dihubungi pada Jumat (13/9/2024).
Setelah melalui tahap pengumpulan esai, para peserta yang lolos akan melanjutkan ke babak berikutnya, yaitu tes tertulis dan cerdas cermat. Babak ini direncanakan berlangsung pada 9 Oktober 2024, dengan tujuan menyaring 10 peserta terbaik. Dari tahap ini, lima peserta terbaik akan melaju ke babak grand final yang akan digelar pada 17 Oktober 2024. "Nah, untuk babak grand final itu, akan menyisakan 5 peserta terbaik," jelas Dendy.
Olimpiade Demokrasi ini dibuka untuk seluruh pelajar SMA/SMK/MA sederajat di Kota Yogyakarta, dengan kesempatan bagi setiap sekolah untuk mengirimkan lebih dari satu tim. Peserta yang berhasil memenangkan kompetisi akan mendapatkan penghargaan berupa piala serta uang pembinaan. "Pemenang akan mendapatkan trophy dan uang pembinaan sebesar Rp5 juta untuk juara satu, Rp4,5 juta untuk juara dua, dan Rp4 juta untuk juara tiga," lanjut Dendy.
Pendaftaran peserta olimpiade sudah dibuka sejak 12 September 2024 dan akan berlangsung hingga 26 September 2024. Setiap peserta wajib mengirimkan esai sesuai tema yang telah ditetapkan. "Temanya seputar partisipasi aktif pelajar Kota Yogya dalam membangun demokrasi berkualitas dan menyongsong Pilkada 2024," ungkapnya.
Dengan diadakannya Olimpiade Demokrasi ini, Bakesbangpol berharap dapat mendorong pelajar untuk lebih aktif dan kritis terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai demokrasi sejak dini kepada generasi penerus bangsa.
Tahun ini, kompetisi tersebut diharapkan tidak hanya menjadi ajang intelektual, tetapi juga menjadi momentum bagi pelajar untuk terlibat lebih dalam dalam isu-isu kebangsaan dan demokrasi, yang sangat relevan dengan peran mereka di masa depan.
Sumber : Tribun Jogja