Gambar : |
Jogjaterkini.id - Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya mengoptimalkan keberadaan Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Yogyakarta agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Salah satu langkah yang diambil adalah menyusun kebijakan terintegrasi yang mendukung pengelolaan ekonomi kreatif dan budaya melalui program bernama Iket Bang Udin. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk industri kecil dan menengah (IKM) di pasar global.
Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta, Patricia Heny Dian Anitasari, menyatakan bahwa PDIN Yogyakarta memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan industri kreatif di kota tersebut. “Ini kita akan coba mengintegrasikan seluruh kebijakan yang nantinya akan mendukung pengembangan PDIN di Kota Yogyakarta,” jelas Heny saat dikonfirmasi pada Senin (9/9/2024).
Lebih lanjut, Heny menjelaskan bahwa untuk memastikan PDIN Yogyakarta dapat beroperasi dengan baik, diperlukan regulasi yang mencakup berbagai aspek, mulai dari kelembagaan, tata laksana, hingga promosi. Semua ini akan dikemas dalam sebuah keputusan wali kota (kepwal) yang saat ini tengah dalam proses penyusunan. “Terintegrasinya dalam satu Kepwal itu semua aspek masuk di dalamnya. Jadi nanti PDIN itu dengan mudah melakukan eksekusi pekerjaannya atau aktivitasnya apa saja,” tambahnya.
Kolaborasi dengan Kawasan Cagar Budaya
Selain itu, kebijakan Iket Bang Udin juga akan memperkuat peran PDIN dalam menjaga dan mengembangkan kawasan cagar budaya Kotabaru. Heny mengungkapkan bahwa lokasinya yang dekat dengan kawasan tersebut memungkinkan PDIN untuk memberikan kontribusi dalam desain dan pengembangan kawasan bergaya Indis tersebut. Salah satu rencana yang akan dilaksanakan adalah kegiatan Yogya Desain Sesion yang akan melibatkan PDIN, Dinas Kebudayaan, dan Dinas Pariwisata.
“Dampak yang diharapkan dari kebijakan ini adalah pengembangan ekosistem desain dan industri kreatif serta meningkatkan daya saing global,” ungkap Heny. Ia juga menambahkan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat identitas budaya Yogyakarta melalui desain, sekaligus meningkatkan kesejahteraan pelaku IKM.
Fokus pada Layanan Kreatif
Kepala UPT Logam Kota Yogyakarta, Nafiul Minan, menjelaskan bahwa PDIN memiliki peran penting dalam mengkolaborasikan para pelaku kreatif di Yogyakarta. PDIN akan menjadi pusat kreativitas riset dan desain produk, serta memberikan layanan konsultasi desain, pembuatan prototype, dan workshop. “Tidak cukup hanya dari penampilan desain yang baik, juga harus dirancang dengan branding, marketing yang baik,” kata Nafiul.
Ia menekankan bahwa PDIN Yogyakarta tidak hanya akan melayani masyarakat lokal, tetapi juga memiliki manfaat secara nasional. PDIN diharapkan dapat menjadi pusat unggulan dalam pengembangan desain produk yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
Dengan adanya kebijakan dan program yang komprehensif ini, PDIN Yogyakarta diharapkan dapat menjadi pionir dalam pengembangan industri kreatif yang berbasis pada kekuatan budaya lokal, sekaligus mendorong daya saing produk IKM di kancah global.
Sumber : Portal Berita Pemerintah Yogyakarta