![]() |
Gambar : Harian Jogja |
Jogjaterkini.id - Ambisi PSIM Jogja untuk memperbaiki posisi di klasemen Pegadaian Liga 2 2024/2025 harus kandas setelah takluk dari Persikas Subang dengan skor tipis 0-1 pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Persikas, Subang, Rabu (20/11/2024). Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi tim berjuluk Laskar Mataram, yang diharapkan mampu mencuri poin di laga tandang.
Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro, mengakui performa anak asuhnya jauh dari harapan. “Saya ucapkan selamat untuk Persikas Subang yang memenangkan pertandingan ini. Yang kedua kami mohon maaf untuk para suporter yang terus setia membela Laskar Mataram karena hasil yang belum tercapai,” ungkap Seto dikutip dari Harian Jogja.
Performa Pemain Jadi Sorotan
Seto menyoroti kinerja para pemain yang dinilai kurang optimal. Hampir seluruh pemain dianggap tampil di bawah performa terbaik mereka. “Kami lihat performa pemain di bawah performa hampir semuanya. Tetapi apapun itu para pemain sudah berusaha dan berjuang keras untuk memenangkan pertandingan,” katanya.
Ia juga menyinggung kondisi lapangan yang kurang ideal, meskipun tidak ingin menjadikan itu sebagai alasan kekalahan. “Mungkin juga ada faktor-faktor lapangan tapi seharusnya itu tidak menjadi masalah karena yang saya inginkan saat briefing juga bagaimana cara bermain tidak berjalan baik,” jelasnya.
Kepercayaan Diri Berlebihan Jadi Bumerang
Selain soal teknis, Seto mengkritisi sikap terlalu percaya diri yang ditunjukkan para pemain. “Sebenarnya ada rasa terlalu percaya diri yang berlebihan, tapi apapun itu menjadikan evaluasi kami nanti. Akhirnya dalam permainan yang terburu-buru ingin memenangkan pertandingan, itu yang menjadikan bumerang buat kami,” tambahnya.
Seto juga menegaskan bahwa timnya tidak siap menghadapi serangan balik Persikas Subang, yang menjadi salah satu faktor penentu kekalahan.
Kesiapan Menerima Konsekuensi
Kekalahan ini menjadi ancaman bagi posisi Seto sebagai pelatih kepala. Namun, ia menegaskan akan tetap fokus pada target tim untuk lolos ke tiga besar. “Tentunya saya yang bertanggung jawab, tentang kelanjutannya nanti manajemen yang menentukan nanti apakah saya tetap di sini atau tidak. Tapi selama ini saya masih terfokus untuk tim ini untuk bisa lolos ke tiga besar,” tegasnya.
Pemain Ikut Meminta Maaf
Pemain belakang PSIM, Samuel Christianson, turut menyampaikan permohonan maaf kepada pendukung setia Laskar Mataram. “Saya dari pemain meminta maaf karena belum bisa membawa hasil yang positif ke Jogjakarta, dan dari sisi pemain kami akan mengevaluasi, baik dari sisi bertahan ataupun menyerang,” ujar Samuel.
Langkah ke Depan
Kekalahan ini memaksa PSIM Jogja melakukan evaluasi besar-besaran, baik dari sisi teknis maupun mental. Dengan sisa pertandingan yang semakin ketat, setiap poin menjadi sangat berarti untuk menjaga peluang lolos ke fase selanjutnya.
PSIM Jogja kini dihadapkan pada tekanan besar untuk bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya di laga berikutnya. Dukungan penuh dari suporter diharapkan dapat menjadi penyemangat tambahan bagi tim kebanggaan Yogyakarta ini.