TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Program MBG Tunggu Instruksi, Sekda Bantul Optimis Bisa Berjalan

Program MBG Tunggu Instruksi, Sekda Bantul Optimis Bisa Berjalan
Gambar : Tribun Jogja

 




Jogjaterkini.com - Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bantul hingga kini belum dimulai meskipun sejumlah persiapan telah dilakukan. Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budi Raharja, menyatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi resmi terkait implementasi program tersebut.

"Bantul belum ada informasi, prinsip kami siap bermitra, bersinergi untuk mensukseskan program MBG, program nasional ini sekaligus untuk perbaikan gizi," ujar Agus kepada wartawan pada Sabtu (25/1/2025).

Agus menambahkan bahwa MBG merupakan program nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto dan telah diterapkan secara bertahap di beberapa wilayah. Namun, untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), program ini baru dilaksanakan di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul.

Pembangunan Dapur Umum di Kapanewon Sanden

Komandan Kodim 0729/Bantul, Letkol Inf. Muhidin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima perintah untuk membangun satu dapur umum sebagai bagian dari program MBG di Bantul. Lokasi dapur umum ini dipilih di Kapanewon Sanden karena memenuhi kriteria lahan yang dibutuhkan.

"Di situ dibangun [dapur umum] sesuai dengan perintah [pembangunan di atas] tanah Angkatan Darat yang punya sertifikat. Tanah kita di Koramil lain masih pinjam pakai dari Pemda," jelas Muhidin.

Lahan yang dipilih milik Kodim 0729/Bantul memiliki luas lebih dari syarat minimal 20x30 meter. Selain bangunan utama, lahan ini juga mencakup area parkir yang akan dimanfaatkan untuk mendukung operasional dapur umum. Progres pembangunan dapur umum tersebut telah mencapai 50% dan diperkirakan selesai pada akhir Januari 2025.

Target 2.584 Pelajar di Kapanewon Sanden

Dapur umum ini nantinya akan menyediakan makanan untuk 2.584 pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA di Kapanewon Sanden. Namun, Muhidin menilai bahwa satu dapur umum saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh pelajar di Bantul. Ia memperkirakan jumlah pelajar di setiap kapanewon mencapai 5.000 orang, sehingga minimal dibutuhkan dua dapur umum di setiap kapanewon.

Kendala dan Kebutuhan Sinergi

Muhidin menekankan bahwa pelaksanaan program MBG memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam penyediaan tenaga kerja maupun komoditas bahan pangan. Hingga saat ini, belum ada arahan jelas terkait mekanisme pendistribusian makanan maupun pengelolaan dapur umum.

"Pendistribusian dan sebagainya belum ada mekanisme pasti. Apa yang diperintahkan komando atas kita siap bersinergi dengan Pemkab dan instansi lain," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa beberapa masyarakat telah menawarkan lahan mereka untuk mendukung pembangunan dapur umum tambahan jika dibutuhkan. "Ada beberapa masyarakat yang sudah menyiapkan lahan. Ketika nanti ditunjuk [membuat tambahan dapur umum], sudah siap," tambah Muhidin.

Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, pihak terkait berharap program MBG dapat segera diimplementasikan di Bantul untuk mendukung perbaikan gizi dan kesehatan pelajar.



Ketik kata kunci lalu Enter