Jogjaterkini.id – Pemerintah Kota Yogyakarta terus memperkuat komitmennya dalam menanggulangi persoalan sampah lewat program “Merdeka Sampah” yang kini telah memasuki minggu ketiga pelaksanaannya. Salah satu bentuk konkret dari program ini ditunjukkan melalui penyerahan satu unit gerobak sampah kepada Masjid Al Baroqah Warrohmah di wilayah Wirobrajan, Selasa (15/4), usai kegiatan shalat subuh berjamaah.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, secara langsung menyerahkan gerobak tersebut sebagai simbol dorongan kepada masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah berbasis lingkungan. Ia menyebutkan, hingga saat ini pihaknya telah berhasil membersihkan 3.500 ton sampah dari 45 tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Yogyakarta.“Ini merupakan minggu ketiga program Merdeka Sampah. Sampah yang bertumpuk selama bertahun-tahun sudah berhasil kita bersihkan sebanyak 3.500 ton dari 45 TPS di Kota Yogyakarta,” ujar Hasto dalam sambutannya.
Tak hanya sebatas penyerahan bantuan fisik, Hasto juga memberikan apresiasi terhadap langkah proaktif pengurus Masjid Al Baroqah Warrohmah yang menjalin kerja sama dengan bank sampah untuk mengelola limbah rumah tangga secara produktif dan berkelanjutan.“Uang dari penjualan sampah digunakan untuk kegiatan sosial seperti Jumat Berkah, dimana warga bisa menikmati soto bersama. Ini contoh yang sangat baik,” tambahnya.
Langkah Strategis Menuju Pengelolaan Sampah Mandiri
Hasto menegaskan bahwa program ini bukan sekadar kampanye kebersihan, melainkan bagian dari upaya mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang mandiri dan berdaya guna di tingkat komunitas. Pemkot Yogyakarta bahkan berencana menyalurkan total 616 unit gerobak sampah kepada masyarakat, dengan target minimal satu gerobak di setiap Rukun Warga (RW).“Saat ini masih ada 38 RW yang belum memiliki gerobak yang layak. Gerobak yang dibeli nanti harus produk lokal. Untuk penggeraknya sudah ada sekitar 1.136 orang di Kota Yogyakarta,” jelas Hasto.
Lebih lanjut, Pemkot juga tengah menyiapkan pembentukan koperasi bagi para penggerobak sebagai bentuk dukungan ekonomi sekaligus untuk menjamin kesejahteraan para petugas kebersihan informal ini. Penyediaan perlengkapan kerja seperti sepatu, sarung tangan, masker, dan seragam juga akan dilakukan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan kerja mereka di lapangan.
Respon Warga dan Dukungan Aparat Penegak Perda
Penerimaan gerobak sampah ini disambut positif oleh Takmir Masjid Al Baroqah Warrohmah, Supriadi. Ia menyebutkan bahwa selama ini warga setempat harus membuang sampah secara kolektif ke depo karena belum memiliki fasilitas pengangkut yang memadai.“Dengan adanya gerobak ini, kami jadi lebih mudah mengelola sampah. Kami juga terus mengedukasi warga untuk tidak membuang sampah sembarangan,” kata Supriadi saat ditemui usai penyerahan.
Di sisi lain, penegakan aturan tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi. Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, mengungkapkan bahwa masih terdapat pelanggaran pembuangan sampah sembarangan, terutama di wilayah perbatasan.“Petugas kami rutin berjaga dari pukul 21.00 hingga subuh di posko darurat sampah. Kami imbau masyarakat untuk mematuhi aturan demi kenyamanan dan kebersihan lingkungan,” tegas Octo.
Menuju Kota Bebas Sampah
Program “Merdeka Sampah” menjadi bentuk nyata dari tekad Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menjadikan kota budaya ini sebagai contoh pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. Melalui pendekatan berbasis komunitas, pemberdayaan warga, serta penegakan aturan, diharapkan tercipta perubahan perilaku kolektif yang berdampak positif bagi lingkungan.
Dengan keterlibatan aktif masyarakat, dukungan fasilitas dari pemerintah, serta pengawasan yang konsisten, cita-cita menuju Yogyakarta yang bersih dan bebas sampah tampaknya bukan sekadar wacana—melainkan misi yang terus diwujudkan, satu gerobak demi satu perubahan nyata.
