Jogjaterkini.id - Yogyakarta tak hanya terkenal sebagai kota budaya dan pendidikan, tetapi juga sebagai surganya kuliner merakyat. Salah satu sajian khas yang menjadi favorit banyak kalangan adalah penyetan—sebuah hidangan sederhana yang justru menawarkan kelezatan autentik, harga bersahabat, dan pengalaman bersantap yang akrab dengan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal.
Berbasis lauk yang digoreng seperti ayam, tahu, tempe, telur, hingga ikan, makanan penyetan selalu disajikan dengan sambal segar yang diulek langsung dan dilengkapi lalapan segar seperti kol, mentimun, serta daun kemangi. Keistimewaan penyetan bukan hanya pada sambalnya yang menggugah selera, tetapi juga pada kehangatan suasana makan yang dihadirkan baik itu di warung tenda pinggir jalan maupun di rumah makan kekinian yang lebih modern.
Menariknya, penyetan kini tidak hanya menjadi pilihan praktis bagi mahasiswa atau pekerja harian. Banyak tempat makan di Jogja yang justru menjadikan penyetan sebagai sajian unggulan dengan cita rasa yang terus dijaga dan varian menu yang terus berkembang. Beberapa tempat bahkan berhasil mempertahankan konsistensinya hingga menjadi legendaris.
Ragam Pilihan Warung Penyetan dengan Karakter Unik
Berikut adalah ulasan beberapa tempat makan penyetan di Yogyakarta yang tidak hanya menyajikan cita rasa lezat dan harga ramah di kantong, namun juga menawarkan karakter unik masing-masing.
1. Penyetan Mas Kobis: Legenda Kuliner Merakyat
Penyetan Mas Kobis telah menjadi ikon kuliner penyetan di Jogja. Jumlah cabangnya yang tersebar membuatnya mudah dijangkau dari berbagai sudut kota. Menu yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari ayam, ikan nila, hingga ati ampela, lengkap dengan sambal khas yang bisa disesuaikan tingkat kepedasannya. Harga belasan ribu rupiah menjadikannya favorit mahasiswa dan pekerja kantoran.
2. Lesehan Pak Isnen: Nasi Sepuasnya, Rasa Tak Tertandingi
Terletak di kawasan Gajah Mada, tempat makan ini memiliki daya tarik unik berupa kebebasan mengambil nasi sepuasnya. Bagi pecinta lauk beragam seperti kepala ayam, puyuh, hingga tongkol, Lesehan Pak Isnen menjadi tempat yang sayang untuk dilewatkan. Suasana lesehan dan harga ekonomis memperkuat daya tariknya.
3. Warung Jepun: Joglo Tradisional Bernuansa Hangat
Berbeda dari kebanyakan warung penyetan yang sederhana, Warung Jepun menghadirkan atmosfer tradisional lewat bangunan joglo yang nyaman. Berlokasi strategis dekat kawasan mahasiswa, Warung Jepun tak hanya menyajikan lauk penyetan klasik, tetapi juga variasi lain seperti ikan kakap, perkedel, dan terong bakar yang jarang ditemukan di warung serupa.
4. Penyetan & Lalapan Akang: Pilihan Menu Terbanyak dengan Suasana Santai
Dengan 17 jenis lauk dan beragam menu pelengkap, tempat makan ini menjadi favorit pecinta varian. Tak hanya menyuguhkan suasana yang luas dan nyaman, Penyetan & Lalapan Akang juga memperpanjang jam buka hingga malam, cocok untuk nongkrong malam bersama teman. Minuman tradisional seperti teh kampul dan tape juga menjadi pelengkap menarik di sini.
5. Warung Makan Ibu Suradi: Sederhana Tapi Bikin Ketagihan
Bagi yang menginginkan kelezatan sambal khas rumahan, Warung Ibu Suradi di kawasan Ambarukmo layak dikunjungi. Lauk seperti bebek, puyuh, dan lele disandingkan dengan sambal mentah hingga sambal terasi. Tempat ini juga memberikan kebebasan kepada pelanggan untuk mengambil nasi sendiri, menambah kenyamanan saat makan.
6. Lesehan D8 Kledokan: Meja Panjang untuk Kenyamanan Kolektif
Mengusung konsep lesehan dengan meja besar, tempat ini menciptakan suasana santai layaknya makan bersama keluarga. Harga tetap terjangkau, bahkan untuk paket ayam dan terong lengkap dengan nasi dan sambal cukup membayar Rp 18.000. Cocok untuk makan siang santai di sela aktivitas harian.
7. Sambal Mentah Bu Saring: Spesialis Sambal dan Lauk Unik
Tempat makan ini cocok bagi pecinta sambal dengan selera tinggi. Beragam pilihan lauk termasuk paru dan babat membuat Sambal Mentah Bu Saring berbeda dari kebanyakan penyetan lainnya. Tempat yang bersih, luas, dan rapi memberikan kenyamanan meski tampil sederhana.
Kuliner yang Merekatkan Nilai Sosial
Penyetan tidak sekadar makanan; ia telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Jogja. Sifatnya yang inklusif, mudah diakses oleh semua kalangan, serta fleksibel untuk dinikmati kapan saja, menjadikan penyetan sebagai medium sosial yang merekatkan banyak lapisan masyarakat dari pelajar, pekerja, hingga wisatawan.
Dengan harga bersahabat, rasa nikmat, dan suasana akrab yang ditawarkan, penyetan di Jogja menjadi pilihan kuliner yang selalu relevan. Lebih dari sekadar makan, menikmati penyetan adalah pengalaman budaya yang mempertemukan kehangatan, kearifan lokal, dan kelezatan dalam satu piring.