Kejadian berawal ketika seorang warga Pleret, Tamziz
Nurudin (43), melintas di dekat gardu. Ia sempat berhenti karena menerima
panggilan telepon, lalu mendengar suara tangisan yang awalnya dikira berasal
dari kucing. Setelah dicari, sumber suara ternyata dari seorang bayi yang
tergeletak di bangku gardu.
“Setelah diperiksa, ternyata suara itu berasal dari bayi.
Bayinya berada di atas tempat duduk gardu pos tani,” jelas Iptu Rita
Hidayanto, PS Kasi Humas Polres Bantul.
Kondisi Bayi Saat Ditemukan
Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi relatif bersih. Ia
dibungkus jilbab putih dan dibalut sweatshirt abu-abu krem, dengan sebuah
kopiah putih diletakkan di dekatnya. Meski tali pusarnya masih terlihat basah
dan sudah mulai layu, kondisi fisiknya dinyatakan stabil.
Petugas medis yang dipanggil ke lokasi kemudian membawa bayi
ke RS Panembahan Senopati Bantul untuk mendapatkan perawatan lebih
lanjut. Hasil pemeriksaan awal menyebutkan bayi diperkirakan baru lahir satu
hari sebelumnya.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Polsek Kretek bersama Polres Bantul kini tengah menelusuri
jejak orang tua atau pihak yang meninggalkan bayi tersebut. Dugaan sementara,
bayi sengaja ditaruh di lokasi dengan harapan ditemukan warga.
“Kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan siapa
orang tuanya, serta motif penelantaran ini,” tambah Iptu Rita.
Fenomena Penemuan Bayi di DIY
Kasus penemuan bayi di ruang publik seperti gardu, teras
rumah ibadah, atau pinggir jalan bukan pertama kali terjadi di DIY. Faktor
ekonomi, kehamilan di luar nikah, maupun tekanan sosial kerap menjadi penyebab
orang tua memilih jalan pintas dengan meninggalkan bayi.
Pemerhati anak dari Jogja Children Care, Retno Wulandari,
menilai peristiwa ini menjadi alarm bagi masyarakat.
“Fenomena penelantaran bayi selalu terkait dengan lemahnya
sistem dukungan sosial. Ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan sering
tidak tahu harus mencari bantuan ke mana,” ujarnya.
Retno menambahkan, masyarakat maupun aparat perlu memperkuat
jalur pelaporan dan perlindungan ibu hamil dalam kondisi rentan agar kasus
serupa tidak berulang.
Harapan untuk Masa Depan Bayi
Sementara itu, pihak RS Panembahan Senopati memastikan bayi
berada dalam pengawasan intensif tim medis. Dinas Sosial Kabupaten Bantul juga
disebut sudah berkoordinasi terkait status perawatan dan perlindungan bayi ke
depannya.
Warga sekitar berharap bayi tersebut mendapatkan penanganan
terbaik serta kesempatan hidup yang layak. “Semoga ada solusi terbaik, baik
untuk bayi maupun orang tua yang meninggalkannya,” kata Tamziz yang pertama
kali menemukan bayi itu.