TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

Bayi Perempuan Ditemukan di Gardu Tani Bantul, Diduga Baru Dilahirkan

 

Bayi Perempuan Ditemukan di Gardu Tani Bantul, Diduga Baru Dilahirkan
Gambar : Baca Jogja


Jogjaterkini.id – Warga Kecamatan Kretek, Bantul, digemparkan dengan penemuan seorang bayi perempuan yang diperkirakan baru berusia satu hari. Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi masih terbungkus kain dan pakaian, di sebuah gardu pos tani wilayah Mriyan, Jumat (5/9/2025) dini hari.

Kejadian berawal ketika seorang warga Pleret, Tamziz Nurudin (43), melintas di dekat gardu. Ia sempat berhenti karena menerima panggilan telepon, lalu mendengar suara tangisan yang awalnya dikira berasal dari kucing. Setelah dicari, sumber suara ternyata dari seorang bayi yang tergeletak di bangku gardu.

“Setelah diperiksa, ternyata suara itu berasal dari bayi. Bayinya berada di atas tempat duduk gardu pos tani,” jelas Iptu Rita Hidayanto, PS Kasi Humas Polres Bantul.

Kondisi Bayi Saat Ditemukan

Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi relatif bersih. Ia dibungkus jilbab putih dan dibalut sweatshirt abu-abu krem, dengan sebuah kopiah putih diletakkan di dekatnya. Meski tali pusarnya masih terlihat basah dan sudah mulai layu, kondisi fisiknya dinyatakan stabil.

Petugas medis yang dipanggil ke lokasi kemudian membawa bayi ke RS Panembahan Senopati Bantul untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan awal menyebutkan bayi diperkirakan baru lahir satu hari sebelumnya.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Polsek Kretek bersama Polres Bantul kini tengah menelusuri jejak orang tua atau pihak yang meninggalkan bayi tersebut. Dugaan sementara, bayi sengaja ditaruh di lokasi dengan harapan ditemukan warga.

“Kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan siapa orang tuanya, serta motif penelantaran ini,” tambah Iptu Rita.

Fenomena Penemuan Bayi di DIY

Kasus penemuan bayi di ruang publik seperti gardu, teras rumah ibadah, atau pinggir jalan bukan pertama kali terjadi di DIY. Faktor ekonomi, kehamilan di luar nikah, maupun tekanan sosial kerap menjadi penyebab orang tua memilih jalan pintas dengan meninggalkan bayi.

Pemerhati anak dari Jogja Children Care, Retno Wulandari, menilai peristiwa ini menjadi alarm bagi masyarakat.

“Fenomena penelantaran bayi selalu terkait dengan lemahnya sistem dukungan sosial. Ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan sering tidak tahu harus mencari bantuan ke mana,” ujarnya.

Retno menambahkan, masyarakat maupun aparat perlu memperkuat jalur pelaporan dan perlindungan ibu hamil dalam kondisi rentan agar kasus serupa tidak berulang.

Harapan untuk Masa Depan Bayi

Sementara itu, pihak RS Panembahan Senopati memastikan bayi berada dalam pengawasan intensif tim medis. Dinas Sosial Kabupaten Bantul juga disebut sudah berkoordinasi terkait status perawatan dan perlindungan bayi ke depannya.

Warga sekitar berharap bayi tersebut mendapatkan penanganan terbaik serta kesempatan hidup yang layak. “Semoga ada solusi terbaik, baik untuk bayi maupun orang tua yang meninggalkannya,” kata Tamziz yang pertama kali menemukan bayi itu.

 


Ketik kata kunci lalu Enter

close