TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

9 Minuman Tradisional Jogja yang Kaya Manfaat dan Cocok untuk Segala Suasana

 

9 Minuman Tradisional Jogja yang Kaya Manfaat dan Cocok untuk Segala Suasana
Sumber Gambar : Liputan6


Jogjaterkini.id - Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan keindahan wisatanya dan keramahan warganya, tetapi juga kaya akan kuliner tradisional yang menggugah selera. Selain makanan legendaris seperti gudeg atau sate klathak, kota ini juga memiliki beragam minuman khas yang sarat cita rasa rempah dan tradisi.

Menariknya, sebagian besar minuman khas Jogja tidak hanya menyegarkan, tapi juga dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan. Mulai dari yang disajikan hangat hingga dingin, berikut sejumlah minuman legendaris dari Jogja yang patut kamu coba.

1. Wedang Uwuh, Ramuan Dedaunan Kaya Manfaat

Nama “wedang uwuh” secara harfiah berarti minuman sampah, mengacu pada tampilannya yang menyerupai tumpukan dedaunan kering. Namun di balik namanya yang unik, wedang uwuh justru menyimpan segudang manfaat kesehatan.

Minuman ini diracik dari jahe, kayu secang, cengkih, daun pala, kayu manis, sereh, dan kapulaga. Semua bahan dikeringkan lalu diseduh dengan air panas serta gula batu.

Wedang uwuh mudah ditemukan di berbagai warung tradisional hingga toko oleh-oleh khas Jogja. Banyak pula yang menjualnya dalam bentuk kemasan siap seduh sehingga bisa dinikmati di rumah kapan saja.

2. Wedang Ronde, Kehangatan dalam Setiap Gigitan

Jika berkunjung ke Jogja pada malam hari, wedang ronde hampir pasti menjadi pilihan untuk menghangatkan tubuh. Minuman ini memadukan kuah jahe panas dengan bola-bola kecil dari tepung ketan berisi kacang tanah dan gula merah.

Kombinasi rasa pedas jahe dan manisnya ronde menghasilkan sensasi hangat yang khas. Biasanya, wedang ronde disajikan bersama kolang-kaling, kacang sangrai, dan potongan roti tawar.

Selain bisa dibeli di penjaja kaki lima yang bertebaran di sudut kota, wedang ronde juga bisa dibuat sendiri di rumah dengan bahan sederhana.

3. Kopi Jos, Sensasi Arang Panas di Cangkir

Bagi pecinta kopi, belum sah rasanya datang ke Jogja tanpa mencicipi kopi jos, minuman legendaris yang lahir dari kawasan angkringan sekitar Stasiun Tugu.

Kopi ini menggunakan kopi tubruk hitam yang diseduh biasa, lalu diberi potongan arang panas yang masih membara. Saat arang dimasukkan, terdengar bunyi “jos”—yang kemudian menjadi asal namanya.

Meski terdengar ekstrem, arang yang digunakan sudah melalui proses pembakaran bersih, dan justru memberikan aroma khas serta rasa sedikit karamel yang unik.

4. Wedang Tahu, Lembut dan Menghangatkan

Wedang tahu menjadi salah satu minuman favorit masyarakat Jogja terutama saat pagi atau malam hari. Bahan utamanya bukan tahu goreng seperti namanya, melainkan kembang tahu, yaitu lapisan lembut dari susu kedelai yang mengapung saat direbus.

Kembang tahu ini disajikan bersama kuah jahe yang dimasak dengan daun pandan, gula merah, kayu manis, dan cengkih. Rasanya manis, hangat, dan menenangkan—sempurna dinikmati ketika udara sedang dingin.

5. Semlo, Minuman Pisang dari Dapur Keraton

Tidak banyak yang tahu bahwa semlo merupakan salah satu minuman peninggalan tradisi Keraton Yogyakarta.

Racikannya terdiri dari pisang kepok yang direbus bersama gula pasir, kayu secang, cengkih, dan perasan jeruk nipis. Berbeda dengan wedang pada umumnya, semlo biasanya disajikan dingin dan ditambah es batu.

Rasanya unik—perpaduan antara manis pisang dan segarnya jeruk nipis membuat minuman ini terasa ringan dan menyegarkan.

6. Bir Jawa, Minuman Rempah Warisan Sultan

Meski bernama “bir”, Bir Jawa sama sekali tidak mengandung alkohol. Minuman ini konon merupakan racikan khusus dari Sri Sultan Hamengkubuwono sebagai ramuan kesehatan berbasis rempah.

Bahan-bahannya antara lain jahe, kayu secang, sereh, pala, merica, cengkih, kayu manis, kemukus, hingga mesoyi. Setelah direbus, campuran ini diberi perasan jeruk nipis yang membuat warnanya menyerupai bir kemerahan.

Selain menghangatkan tubuh, Bir Jawa dipercaya dapat meningkatkan daya tahan dan melancarkan peredaran darah.

7. Wedang Secang, Warna Merah Alami Penuh Khasiat

Kayu secang menjadi bahan utama wedang secang, minuman herbal khas Jogja yang banyak dijajakan di warung tradisional.

Warna merah khasnya muncul secara alami dari kayu secang yang direbus bersama jahe, cengkih, kapulaga, cabai jawa, dan kayu manis.

Selain rasanya yang pedas manis, wedang secang juga diyakini mampu meredakan masuk angin dan menjaga stamina, cocok diminum saat cuaca dingin.

8. Wedang Seruni, Sederhana tapi Menyegarkan

Hanya menggunakan dua bahan utama—sereh dan gula batu—wedang seruni menawarkan kesegaran yang tak kalah dari minuman lainnya. Setelah direbus, minuman ini diberi tambahan perasan jeruk nipis agar rasanya semakin segar.

Wedang seruni bisa dinikmati dalam keadaan hangat atau dingin, menjadikannya pilihan serbaguna untuk berbagai suasana.

9. Setup, Minuman Buah Legendaris

Setup termasuk minuman klasik yang masih sering dijumpai di rumah-rumah Jawa. Biasanya menggunakan buah seperti pisang, jambu biji, atau nanas yang direbus bersama kayu manis, cengkih, sereh, dan sedikit gula.

Setup dapat disajikan hangat ataupun dingin dengan tambahan es batu. Selain menyegarkan, minuman ini juga dikenal kaya akan vitamin dari buah-buahan alami.

Kekayaan Rasa dan Tradisi dalam Segelas Minuman

Dari wedang berbumbu rempah hingga kopi dengan arang panas, setiap minuman khas Jogja menyimpan cerita panjang tentang budaya, kehangatan, dan kebersamaan masyarakatnya.

Jika berkunjung ke Yogyakarta, sempatkan waktu untuk mencicipi salah satunya—atau bahkan mencoba membuatnya sendiri di rumah. Selain nikmat, minuman tradisional ini juga menjadi cara sederhana untuk merasakan warisan rasa dari Tanah Mataram yang tak lekang oleh waktu.




Ketik kata kunci lalu Enter

close