TSMlBUA7TprpTUG5BSGlTfA7GA==

5 Desa Wisata di Bantul untuk Liburan Bernuansa Alam, Budaya, dan Edukasi

 

5 Desa Wisata di Bantul untuk Liburan Bernuansa Alam, Budaya, dan Edukasi
Gambar : HomeStay Jogja


Jogjaterkini.id - Bantul kembali menunjukkan potensinya sebagai wilayah yang kaya atraksi wisata berbasis budaya dan komunitas. Tidak hanya menawarkan panorama alam yang menenangkan, sejumlah desa wisata di daerah ini juga menghadirkan pengalaman edukatif yang membuat kunjungan terasa lebih bermakna. Bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana baru di luar pusat Kota Yogyakarta, lima desa wisata berikut dapat menjadi pilihan menarik.

1. Desa Wisata Krebet: Sentra Batik Kayu yang Mendunia

Desa Wisata Krebet dikenal luas karena kreativitas warganya dalam mengembangkan batik kayu. Teknik batik yang biasanya digunakan di atas kain, di sini diterapkan pada media kayu, menghasilkan berbagai karya seperti topeng, wayang, hingga beragam souvenir khas yang populer sebagai oleh-oleh.

Pengunjung tidak hanya dapat melihat proses pembuatan batik kayu, tetapi juga mengikuti workshop bersama para perajin. Aktivitas ini membuat pengalaman berlibur semakin personal, terutama bagi keluarga dengan anak-anak yang ingin mengenal budaya Jawa secara langsung.

Selain kekuatan seni dan budaya, Krebet juga memiliki potensi wisata alam seperti Air Terjun Jurang Pulosari dan Sendang Tirta Waluya. Wisata jeep keliling desa dan fasilitas homestay menambah kenyamanan wisatawan selama berkunjung.

2. Desa Wisata Srimulyo: Panorama Perbukitan dan Atraksi Komunitas

Terletak di Piyungan, Desa Wisata Srimulyo—atau dikenal juga sebagai Dewi Mulia—menawarkan suasana sejuk khas kawasan perbukitan yang diapit Sungai Opak dan Sungai Gawe. Sejak dikembangkan sebagai desa wisata berbasis komunitas pada 2018, kawasan ini memiliki lebih dari 10 titik destinasi.

Beberapa yang menjadi favorit wisatawan antara lain Bukit Bintang, Watu Amben, Pasar Kebon Empring, serta Gerbang Banyu Langit yang sering menjadi lokasi swafoto. Melengkapi wisata alamnya, atraksi budaya seperti Jathilan, Gejog Lesung, dan Kupatan Jolosutro turut memperkaya pengalaman berkunjung.

Srimulyo juga dikenal sebagai Smart Village dan Desa Cantik berkat pengelolaan data dan inovasi digitalnya. Fasilitas publik seperti taman keluarga, area kuliner, mushola, dan toilet bersih tersedia dengan baik.

3. Desa Wisata Kasongan: Pusat Kreativitas Gerabah Jogja

Kasongan sudah lama menjadi ikon sentra gerabah dan keramik di Yogyakarta. Terletak di Desa Bangunjiwo, Kasihan, kawasan ini mudah dijangkau karena hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat kota. Sepanjang jalan masuk, wisatawan akan menemukan deretan showroom yang menampilkan aneka produk gerabah seperti guci, pot tanaman, patung, hingga dekorasi interior.

Salah satu daya tarik utama Kasongan adalah kesempatan melihat proses pembuatan gerabah secara langsung. Mulai dari pengolahan tanah liat hingga pembentukan karya, seluruh tahapan dapat disaksikan di workshop para perajin. Aktivitas mencoba membuat gerabah sering menjadi favorit wisata keluarga.

Di balik kemajuan ekonomi kreatifnya, Kasongan juga menyimpan kisah sejarah yang melekat pada identitas desa. Legenda tentang penyerahan tanah warga pada masa kolonial menjadi latar yang mempertegas perjalanan panjang masyarakatnya hingga berkembang menjadi pusat kerajinan seperti sekarang.

4. Desa Wisata Kebonagung: Belajar dari Alam dan Pertanian Tradisional

Desa Wisata Kebonagung di Imogiri menawarkan suasana pedesaan yang asri dengan hamparan sawah luas. Mengusung konsep wisata edukasi berbasis pertanian, desa ini memanfaatkan keseharian warganya yang banyak bekerja sebagai petani dan peternak.

Kebonagung menghadirkan aktivitas yang memberikan pengalaman baru, seperti menanam padi, membajak sawah, menggembala itik, hingga belajar membuat tempe dan emping secara tradisional. Kegiatan seni dan budaya seperti karawitan, macapat, jathilan, serta praktik kenduri turut memperkaya pengetahuan pengunjung.

Museum Pertanian menjadi salah satu titik edukasi yang banyak diminati. Wisata perahu naga menyusuri Sungai Opak juga menambah keseruan kunjungan, terutama bagi wisatawan yang datang bersama keluarga.

5. Desa Wisata Wukirsari: Desa Wisata Kelas Dunia dengan Warisan Budaya Adiluhung

Wukirsari di Imogiri merupakan desa wisata yang berhasil meraih pengakuan internasional dengan masuk dalam daftar 55 Best Tourism Village 2024 oleh UNWTO. Prestasi ini tidak lepas dari pelestarian dua warisan budaya tak benda dunia, yaitu wayang dan batik.

Desa ini memiliki jumlah perajin yang cukup besar, dengan lebih dari 600 perajin batik dan sekitar 300 perajin wayang. Pemerintah setempat turut memberikan dukungan fasilitas dan pelatihan agar tradisi tetap terjaga dan berkembang.

Selain kekuatan budaya, Wukirsari juga terkenal karena masyarakatnya yang masih memegang teguh adat istiadat serta menjaga kelestarian lingkungan. Keterlibatan aktif warga dalam pengelolaan wisata membuat desa ini menjadi contoh keberhasilan pengembangan pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat.

Penutup

Bantul menawarkan ragam desa wisata yang tidak hanya memikat dari segi lanskap, tetapi juga sarat nilai budaya dan edukasi. Lima desa wisata tersebut menunjukkan bagaimana potensi lokal dapat diolah menjadi destinasi yang menarik, berkelanjutan, dan cocok untuk wisata keluarga. Jika berencana liburan ke Jogja, memilih Bantul sebagai tujuan eksplorasi bisa menjadi pengalaman baru yang lebih kaya dan berkesan.


Ketik kata kunci lalu Enter

close