![]() |
| Gambar : Yogyes |
Jogjaterkini.id - Yogyakarta dikenal luas sebagai destinasi wisata yang menawarkan lebih dari sekadar panorama alam dan ragam kuliner. Kota ini juga menjadi ruang hidup bagi sejarah panjang, tradisi, serta perkembangan seni dan budaya Jawa yang terus terawat hingga kini. Salah satu cara terbaik untuk memahami kekayaan tersebut adalah dengan mengunjungi museum.
Museum di Jogja tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga menjadi ruang edukasi yang menghadirkan pengalaman belajar secara kontekstual. Melalui koleksi, narasi, dan tata pamer yang tertata, pengunjung diajak memahami perjalanan peradaban, seni, hingga dinamika sosial masyarakat Jawa dan Indonesia secara lebih mendalam.
Dikutip dari Tribun Jogja berikut lima museum di Yogyakarta yang layak masuk dalam daftar kunjungan wisata edukatif.
1. Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu terletak di kawasan Kaliurang, tepatnya di lereng perbukitan yang sejuk dan asri. Museum ini dikenal sebagai ruang interpretasi budaya Jawa, khususnya yang berkaitan dengan kehidupan bangsawan Keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Pengunjung tidak berkeliling secara bebas, melainkan mengikuti tur terpandu yang disertai penjelasan naratif. Koleksi yang ditampilkan mencakup batik klasik, lukisan tokoh bangsawan, keris, serta artefak bersejarah yang sarat makna filosofis. Pendekatan ini membuat pengalaman berkunjung terasa lebih personal dan mendalam.
Harga tiket berkisar Rp50.000 hingga Rp100.000 per orang, sudah termasuk jasa pemandu. Dengan konsep tersebut, museum ini cocok bagi wisatawan yang ingin memahami sejarah Jawa secara lebih utuh, bukan sekadar melihat koleksi.
2. Museum Affandi
Museum Affandi berlokasi di Jalan Laksda Adisucipto dan menjadi saksi perjalanan hidup serta karya salah satu maestro seni lukis Indonesia, Affandi. Bangunan museum dirancang langsung oleh sang pelukis, sehingga nuansa artistik terasa kuat sejak pertama kali masuk.
Di dalamnya tersimpan ratusan lukisan bergaya ekspresionisme dengan warna-warna kuat yang menjadi ciri khas Affandi. Selain lukisan, terdapat pula patung, mobil pribadi, hingga ruang kerja sang seniman yang dibiarkan tetap otentik.
Dengan tiket masuk sekitar Rp25.000 sampai Rp50.000, museum ini menawarkan pengalaman melihat seni dari sudut pandang personal seorang perupa besar. Museum Affandi cocok dikunjungi oleh pencinta seni maupun wisatawan yang ingin mengenal perkembangan seni rupa modern Indonesia.
3. Museum Benteng Vredeburg
Berlokasi di jantung Kota Yogyakarta, Benteng Vredeburg merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda yang kini difungsikan sebagai museum sejarah perjuangan nasional. Letaknya yang berhadapan langsung dengan kawasan Malioboro membuat museum ini mudah diakses wisatawan.
Di dalam benteng, pengunjung dapat menyaksikan diorama yang menggambarkan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, mulai dari masa penjajahan, pergerakan nasional, hingga proklamasi kemerdekaan. Penyajian visual dan alur cerita yang runtut membuat sejarah terasa lebih hidup.
Tiket masuk museum ini relatif terjangkau, sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000. Museum Benteng Vredeburg menjadi pilihan tepat untuk wisata sejarah yang singkat namun sarat informasi.
4. Museum Kereta Keraton Yogyakarta
Museum Kereta Keraton Yogyakarta berada di kawasan Keraton dan menampilkan koleksi kereta kencana yang digunakan dalam berbagai upacara resmi kesultanan. Setiap kereta memiliki fungsi, nama, serta ornamen yang mencerminkan status dan nilai simbolis tertentu.
Ukiran kayu, hiasan emas, hingga detail roda dan tempat duduk menunjukkan keahlian seni kriya Jawa pada masanya. Museum ini memberikan gambaran nyata tentang tata upacara dan kehidupan istana yang masih lestari hingga kini.
Dengan tiket masuk sekitar Rp15.000 sampai Rp20.000, museum ini menawarkan pengalaman melihat langsung kemegahan budaya keraton tanpa harus menunggu agenda upacara resmi.
5. Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo terletak tidak jauh dari kawasan Alun-Alun Utara dan dikenal sebagai salah satu museum budaya terlengkap di Yogyakarta. Koleksinya mencakup wayang kulit, gamelan, batik, senjata tradisional, hingga arca dari berbagai periode sejarah.
Keunikan museum ini terletak pada program pertunjukan seni tradisional yang rutin digelar, khususnya pada malam akhir pekan. Pengunjung dapat menyaksikan pagelaran wayang atau kesenian Jawa lainnya sebagai pelengkap pengalaman museum.
Harga tiket yang sangat terjangkau, sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000, menjadikan Museum Sonobudoyo pilihan ideal untuk wisata edukatif bersama keluarga maupun pelajar.
Penutup
Mengunjungi museum di Yogyakarta bukan sekadar agenda wisata, melainkan kesempatan untuk memahami identitas budaya dan sejarah secara lebih dekat. Dengan ragam tema, koleksi, dan pendekatan penyajian, museum-museum di Jogja mampu menghadirkan pengalaman belajar yang relevan dan menarik bagi berbagai kalangan. Bagi siapa pun yang ingin mengenal Yogyakarta lebih dalam, museum adalah titik awal yang tepat.

