![]() |
| Gambar : Tribun Jogja |
Jogjaterkini.id– Tren berlibur ke desa wisata kembali mencuat seiring meningkatnya perhatian masyarakat terhadap isu kesehatan mental dan kejenuhan hidup di kawasan perkotaan. Lingkungan pedesaan yang identik dengan udara segar dan ritme hidup yang lebih tenang dinilai mampu memberikan ruang jeda bagi wisatawan.
Tidak sekadar menginap, desa wisata menawarkan pengalaman hidup bersama warga setempat. Mulai dari menanam padi, membatik, hingga mengikuti aktivitas budaya harian, pengalaman ini menjadi daya tarik utama yang terus dicari wisatawan, terutama keluarga yang ingin memberikan pembelajaran langsung kepada anak.
Di Kabupaten Sleman, potensi desa wisata terbilang besar. Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, terdapat sekitar 80 desa wisata yang saat ini beroperasi. Jumlah tersebut terdiri dari 12 desa wisata mandiri, 17 desa wisata maju, dan sisanya masih menjalani proses pengembangan.
Dengan banyaknya pilihan, wisatawan dapat menyiapkan agenda rekreasi keluarga lebih matang. Berikut rekomendasi desa wisata di Sleman yang menawarkan aktivitas edukatif sekaligus suasana alam yang menenangkan.
1. Desa Wisata Pulesari
Terletak di lereng barat Gunung Merapi, Desa Wisata Pulesari dikenal dengan panorama pedesaan dan kekayaan budaya yang terjaga. Desa ini memiliki delapan goa yang bisa dijelajahi, termasuk Goa Ular yang disebut-sebut dihuni ular berukuran besar.
Wisatawan juga dapat mencoba trekking sungai di aliran Sungai Bedok yang berhulu dari Merapi. Aliran air jernih dan udara sejuk menambah sensasi liburan alami. Selain itu, desa ini punya beragam kesenian lokal, seperti Tari Salak dan Kubro Siswo, serta sajian khas seperti sego megono, pepes nila, hingga kolak salak.
2. Desa Wisata Pentingsari
Desa ini telah eksis sejak 2008 dan meraih sejumlah penghargaan, seperti Desa Wisata Mandiri Inspiratif 2021 dan ASEAN Tourism Award kategori Community Based Tourism 2023. Pentingsari menghadirkan pembelajaran budaya yang lengkap, mulai dari gamelan, pembuatan wayang rumput, hingga membatik.
Keindahan bentang alam desa ini menjadi nilai tambah. Lanskap hijau khas lereng Merapi membuat suasana terasa sangat asri dan menenangkan.
3. Desa Wisata Nganggring
Beralamat di Kecamatan Turi, Desa Wisata Nganggring menawarkan pengalaman edukasi seputar peternakan kambing Peranakan Etawa dan kebun salak pondoh. Pengunjung dapat belajar memerah susu, memahami proses pembuatan pupuk, hingga memberi makan cempe.
Tidak hanya itu, wisatawan bisa menikmati sensasi memetik salak pondoh langsung dari kebun. Biaya paket pendidikan kambing dibanderol Rp 15.000 per item (minimal 10 orang), sementara paket wisata salak dikenakan Rp 25.000 per kelompok (minimal 15 orang).
4. Desa Wisata Plosokuning
Sama-sama berada di kawasan kaki Merapi, Plosokuning dikenal berkat ikon wisatanya, Kedung Kuning, yang menawarkan permainan air mancur, egrang, hingga rakit getek bambu. Kegiatan edukasi yang ditawarkan mencakup pembuatan janur, membatik, memainkan gamelan, dan susur sungai dengan harga mulai Rp 5.000.
Pemandangan kebun salak yang hijau menjadi pelengkap liburan, ideal bagi wisatawan yang ingin melepas penat dari rutinitas kota.
5. Desa Wisata Grogol
Terletak di Margodadi, Seyegan, desa ini menawarkan banyak paket aktivitas. Wisatawan bisa mencoba membajak sawah (Rp 65.000), menumbuk padi, meracik jamu, membuat gerabah, hingga berlatih jemparingan. Ada juga paket edukasi keluarga yang cocok untuk liburan bersama anak-anak.
Selain aktivitasnya, panorama persawahan dengan latar Gunung Merapi menjadi daya tarik visual desa ini.
6. Desa Wisata Brayut
Berbasis pertanian, Desa Wisata Brayut menyediakan kegiatan menanam padi, membajak sawah, hingga memanen. Meski tidak memiliki pemandangan alam semegah desa lain, paket wisata edukasinya sangat lengkap, terutama bagi anak-anak yang ingin mengenal dunia pertanian dari dekat.
Wisatawan juga dapat menikmati kegiatan kebudayaan seperti karawitan, membatik, dan pembuatan kerajinan janur.
7. Desa Wisata Kembang Arum
Desa ini menawarkan nostalgia permainan tradisional seperti egrang, dakon, dan gobak sodor. Selain permainan, Kembang Arum memiliki program edukasi pertanian dan budidaya salak yang dapat diikuti anak maupun orang dewasa.
Untuk pengunjung yang menikmati panorama alam, tersedia jalur trekking melintasi sawah, sungai, hingga area pendakian ringan.
Dengan ragam kegiatan edukatif serta suasana pedesaan yang menenangkan, desa wisata di Sleman menjadi pilihan menarik untuk liburan keluarga. Selain mendapatkan pengalaman baru, wisatawan juga dapat memahami budaya dan kearifan lokal dari dekat.

