![]() |
Gambar : Visiting Jogja |
Jogjaterkini.id - Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar dan tujuan wisata budaya, tetapi juga sebagai surga kuliner rakyat. Salah satu ikon kuliner yang melekat erat dengan identitas Jogja adalah angkringan. Warung sederhana yang biasanya beroperasi di pinggir jalan ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga wisatawan.
Kini, seiring berkembangnya tren kuliner, angkringan di Jogja tidak lagi identik hanya dengan tikar, lampu sentir, dan gerobak kayu. Beberapa tempat menghadirkan konsep yang lebih estetik, tanpa meninggalkan ciri khas angkringan tradisional yang menawarkan menu sederhana dengan harga ramah kantong.
Berikut adalah beberapa rekomendasi angkringan aesthetic di Jogja yang bisa Anda kunjungi untuk menikmati suasana berbeda namun tetap hangat ala Jogja.
1. Angkringan Timbangan Tebu
Berlokasi di Jalan Timbangan Tebu, Ambarketawang, Gamping, Sleman, angkringan ini menyuguhkan pengalaman berbeda karena berada di area persawahan terbuka. Pengunjung dapat menikmati udara sejuk dengan iringan musik live setiap malam.
Menu yang ditawarkan cukup variatif, mulai dari nasi sambal teri, nasi oseng mercon, hingga gudeg. Untuk lauk, tersedia pilihan khas angkringan seperti sate telur puyuh, sate ati ampela, kepala ayam, hingga ceker. Harga tetap terjangkau, sehingga cocok untuk semua kalangan.
Jam operasional: Selasa–Minggu pukul 16.30–23.00 WIB.
2. Angkringan Senja Gurau
Sesuai dengan namanya, angkringan yang berlokasi di Tlogo, Tamantirto, Bantul ini menyuguhkan pemandangan matahari terbenam yang indah. Lokasinya dekat dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), sehingga cukup populer di kalangan mahasiswa.
Hidangan yang tersedia antara lain nasi rica-rica, nasi telur sambal teri, hingga ayam geprek. Aneka sate usus dan telur puyuh juga hadir sebagai pelengkap. Keistimewaannya, harga makanan di sini dimulai dari Rp1.000 saja, sehingga benar-benar ramah di kantong.
Jam operasional: Setiap hari kecuali Kamis, pukul 15.30–22.00 WIB.
3. Angkringan Anggajaya
Angkringan yang satu ini terletak di kawasan Condongcatur, Sleman, tepatnya di Jalan Anggajaya 2 No.17. Dibandingkan angkringan tradisional, tempat ini buka lebih panjang hingga tengah malam, bahkan sudah melayani pengunjung sejak pagi.
Pilihan menunya cukup unik, seperti nasi bakar ati dan nasi bakar teri, selain nasi kucing khas angkringan. Lauknya bervariasi mulai dari sate usus hingga aneka gorengan dan tempura. Harga berkisar Rp4.000–Rp15.000, menjadikannya opsi ideal untuk makan hemat namun tetap mengenyangkan.
Jam operasional: Setiap hari pukul 09.00–00.00 WIB.
4. Waroeng Klangenan
Berada di Jalan Patangpuluhan No.28, Wirobrajan, Yogyakarta, warung ini menawarkan nuansa angkringan dengan atmosfer hangat. Popularitasnya semakin meningkat setelah Presiden Joko Widodo bersama keluarga pernah menyantap hidangan di sini.
Menu yang disajikan antara lain nasi kucing dengan beragam isian, mulai dari sambel wader hingga oseng tempe. Lauk sate usus, sate brutu, dan ceker ayam juga tersedia. Harga makanan di sini relatif terjangkau, yakni mulai Rp2.000 hingga Rp15.000.
Jam operasional: Setiap hari pukul 10.00–22.00 WIB.
Angkringan: Lebih dari Sekadar Kuliner
Angkringan bukan hanya soal makanan murah meriah, tetapi juga representasi budaya nongkrong masyarakat Jogja yang egaliter. Dari mahasiswa, pekerja kantoran, hingga seniman, semua bisa duduk lesehan di tikar yang sama.
Kehadiran angkringan estetik seperti di atas menjadi bukti bahwa tradisi dapat berdampingan dengan modernitas. Konsep yang lebih nyaman dan kreatif menjadikannya destinasi kuliner baru bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana Jogja dengan cara berbeda.
Jadi, jika Anda berencana berkunjung ke Yogyakarta, sempatkanlah mampir ke salah satu angkringan tersebut. Selain bisa mencicipi ragam kuliner khas, Anda juga akan merasakan kehangatan budaya “ngopi bareng” ala Jogja yang tidak lekang oleh waktu.